Kabupaten Malinau berada di jantung Kalimantan. Kabupaten ini memiliki luasan hutan lebih dari 905 dan mewakili areal hutan dipterokarpa yang paling luas di kawasan Asia Tenggara. Sebagian besar wilayah malinau dihuni oleh 40.000 penduduk yang melakukan pratek perdagangan berpindah,berburu dan mengumpulkan hasil hutan selain kayu. Terdapat lebih dari 20 kelompok etnis, di mana juga terdapat kelompok punan yang merupakan kelompok terbesar. Di dalam hutan kawasan ini juga terdapat Taman Nasional Kayan Mentarang yang memiliki nilai konservasi tinggi bagi tumbuhan dan satwa. Karena semua lahan hutan berada di bawah pengawasan negara, pengusahaan hutan dialokasikan oleh pemerintah pusat yang berkedudukan di jakarta untuk melaksanakan kegiatan pengusaha hutan dengan mengambil kayunya. Berbagai tantangan desentralisasi dalam pengelolaan hutan menjadi isu penting yang dihadapi oleh pemerintah indonesia dan banyak negara lainnya. Peralihan perimbangan kekuasaan antara lain pemerintah pusat, provinsi dan kabupaten secara jelas diaktualisasikan dalam pengelolaan sumberdaya hutan di kabupaten Malinau. Meskipun menitikberatkan hanya pada … Read more
Penyu yang memiliki ciri khas moncong berbentuk paruh rahang atasnya melengkung ke bawah dan relatif tajam seperti burung kakak tua sehingga sering disebut “Hawksbill turtle”. Penyu sisik tersebar di Indonesia terutama dipulau kecil yang tidak berpenghuni. Sebagian besar penyu sisik ditemukan di Kepulauan Riau hingga Belitung, Lampung, Kepulauan Seribu, Karimun Jawa, Laut Sulawesi (Berau), Sulawesi Selatan (Takabonerate) hingga Sulawesi Tenggara (Wakatobi), Maluku dan Papua. Populasi penyu sisik di Indonesia terus menurun. Penurunan populasi penyu sisik di alam disebabkan terutama oleh faktor manusia yang melakukan pencurian telur penyu, perburuan penyu, pendegradasi habitat penyu dan pengambilan sumber daya alam laut yang menjadi makanan penyu dibandingkan dengan faktor alam dan predator. Oleh karena itu perlu dilakukan upaya konservasi penyu sisik. Salah satu upaya untuk mengurangi penurunan populasi penyu sisik adalah dengan melakukan pembinaan tempat peneluran (nesting site). Pembinaan tempat peneluran penting dilakukan karena hal tersebut terkait dengan sejarah kehidupan penyu. Penyu meletakkan telurnya … Read more
v\:* {behavior:url(#default#VML);} o\:* {behavior:url(#default#VML);} w\:* {behavior:url(#default#VML);} .shape {behavior:url(#default#VML);} PengelolaanHutanBersamaMasyarakat(PHBM) KolaborasiantaraMasyarakat DesaHutandenganPerumPerhutani dalamPengelolaanSumberdayaHutandiJawa 1.LatarBelakang PulauJawamemilikiluasanhanya6%dariluaswilayahIndonesia,tetapi60%darijumlahpendudukIndonesia tinggaldiJawa. PerumPerhutanisebagaiBUMNyangdiberimandatuntukmengelolahutannegaradituntut untukmemberikanperhatianyangbesarkepada masalahsosialekonomimasyarakat,terutamamasyarakat pedesaanyang sebagianbesar tinggal disekitarhutan. Interaksiantara masyarakat denganhutan tidak mungkin dapatdipisahkan. Olehkarena itu,pendekatanyangdilakukan dalam pengelolaanhutan harus memperhatikankeberlanjutanekosistemhutan danpedulidenganmasyarakat miskindi sekitarhutan. Sejalandenganterjadinya reformasi dibidang kehutanan,Perum Perhutanimenyempurnakansistem pengelolaansumberdayahutan denganlahirnya PengelolaanHutan Bersama Masyarakat (PHBM). SistemPHBMinidilaksanakan dengan jiwaBERSAMA,BERDAYA,danBERBAGIyangmeliputi pemanfaatan lahan/ruang,waktu,danhasildalampengelolaansumberdayahutandenganprinsipsalingmenguntungkan, memperkuatdan mendukungserta kesadaranakan tanggungjawab sosial.Sampai dengantahun ke-6 pelaksanaanPHBMdisadaribahwamasihditemukanberbagaikendaladanpermasalahan,makapadatahun 2007disempurnakankembalidalamPHBMPLUS.DenganPHBMPLUSdiharapkanpelaksanaanpengelolaan sumberdayahutan diJawaakanlebihfleksibel,akomodatif, partisipatif dan dengankesadarantanggung jawab sosial yang tinggi, sehinggamampumemberikankontribusi peningkatanIndeksPembangunan Manusia(IPM)menuju MasyarakatDesaHutanMandiridanHutanLestari. 2.PengertianPHBM Pengelolaan Hutan Bersama Masyarakat adalah sistem pengelolaan sumberdaya hutan dengan pola kolaborasi yang bersinergi antara Perum Perhutanidan masyarakat desa hutan atau para pihak yang berkepentingandalamupayamencapaikeberlanjutanfungsidanmanfaat sumberdayahutan yangoptimal danpeningkatanIPMyangbersifatfleksibel,partisipatifdanakomodatif. 3.MaksuddanTujuan PHBMdimaksudkanuntuk memberikanarahpengelolaansumberdayahutan denganmemadukanaspek ekonomi,ekologidansosialsecaraproporsionaldanprofesional. PHBMbertujuanuntuk meningkatkanperan dan tanggungjawabPerum Perhutani, masyarakat desa hutan dan pihak yang berkepentinganterhadapkeberlanjutanfungsi dan manfaat sumberdayahutan, melaluipengelolaansumberdayahutan denganmodelkemitraan. 4.RuangLingkupPHBM PHBMdilaksanakan di dalam dan di … Read more
Welcome to Komunitas Blogger Universitas Atma Jaya Yogyakarta. This is your first post. Edit or delete it, then start blogging!