Tarsius dengan nama latin (Tarsius tersier) merupakan primata terkecil di dunia yang berasal dari pulau Sulawesi dan tergolong sebagai satwa nokturnal yang memiliki berat badan +150 gram, bola mata besar, dan kepala yang dapat diputar hingga 180 derajat. Tarsius mampu hidup di berbagai habitat baik hutan primer maupun hutan sekunder dengan jumlah populasi yang memprihatinkan. Menurut Red Data Book IUCN (International Union for Conservation of Nature and Natural Resources) tergolong sebagai kategori rentan (Vulnerable) dan Appendix II CITES. Salah satu penyebab menurunnya jumlah populasi dari Tarsius adalah berkurangnya luas habitat seperti penggundulan hutan, menurunnya daya dukung habitat dan perburuan liar. Meskipun memiliki sebaran habitat yang luas, kualitas habitat juga memegang peranan penting bagi kelestarian satwa liar pada umumnya. Berkurangnya luasan habitat karena berbagai hal dan atau menurunnya daya dukung habitat akan meyebabkan terjadinya penurunan populasi baik secara langsung maupun tidak langsung. Pemanfaatan tarsius banyak digunakan sebagai hewan peliharaan karena ukuran … Read more
Welcome to Komunitas Blogger Universitas Atma Jaya Yogyakarta. This is your first post. Edit or delete it, then start blogging!