Tanaman gandaria (Bouea macrophylla Griff) merupakan salah satu tanaman buahan tahunan khas Maluku yang perlu dibudidayakan karena bermanfaat baik secara ekonomis maupun ekologis. Gandaria merupakan tanaman buah tropik Maluku yang sangat spesifik dan dikenal sebagai exotic fruit (Rehatta, 2005). Buah gandaria yang masih muda berwarna hijau dan dikonsumsi sebagai campuran sambal, rujak dan lalap. Dapat digunakan sebagai pengganti jeruk nipis, asam dan asinan. Buah yang sudah matang berwarna kuning dan memiliki rasa kecut manis dapat dikonsumsi langsung sebagai buah meja, sebagai sari buah (es buah) maupun dalam bentuk olahan, seperti sirup, manisan dan selai. Daun muda dapaat dimakan sebagai lalapan. Kayunya dapat digunakan sebagai papan dan pegangan parang/keris karena tidak mudah pecah bila dikeringkan. Selain itu, tanaman gandaria dapat dijadikan sebagai tanaman konservasi karena bentuk tajuk yang rimbun dan kompak dan sistem perakaran yang berkembang baik dan kuat untuk mencegah erosi.
Secara taksonomi, Bouea memiliki banyak nama ilmiah, yang merupakan synonim dari Bouea macrophylla Griffith yang ditetapkan sebagai nama yang benar (The correct name) untuk jenis gandaria.
Klasifikasi tanaman gandaria
Kerajaan : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Sapindales
Famili : Anacardiaceae
Genus : Bouea
Spesies : Bouea macrophylla Griffith
Tidak hanya di Maluku, tanaman gandaria menjadi tanaman maskot di Jawa Barat. Pohon gandaria ditetapkan sebagai flora identitas dari provinsi Jawa Barat, mendampingi macan tutul (Panthera pardus) yang ditetapkan sebagai fauna identitas provinsi Jawa Barat. Gandaria mudah beradaptasi pada lingkungan budidayanya dan merupakan salah satu komoditas buah-buahan tropis yang berpotensi baik, sehingga ditetapkan menjadi flora untuk Provinsi Jawa Barat. Pohon gandaria disebut dengan berbagai nama yang berbeda seperti gandaria (Jawa), jatake, gandaria (Sunda), remieu (Gayo), barania (Dayak ngaju), dandoriah (Minangkabau), wetes (Sulawesi Utara), Kalawasa, rapo-rapo kebo (Makasar), buwa melawe (Bugis). Tanaman gandaria merupakan tumbuhan asli Indonesia yang juga terdapat di semenanjung Malaysia dan Thailand, Selatan China, Indochina, Myanmar, Pulau Andaman.
Pohon gandaria tumbuh di daerah beriklim tropis yang basah. Secara alami, tumbuhan yang menjadi flora identitas provinsi Jawa barat ini tumbuh di daerah dataran rendah hingga pada ketinggian 300 meter dpl. Namun pada tanaman yang dibudidayakan, gandaria mampu tumbuh dengan baik hingga ketinggian 850 meter dpl.
Informasi tentang kultivar, varietas maupun galur-galur pada gandaria yang tersebar dan dibudiayakan di Indonesia masih sangat kurang didapatkan. Banyak masyarakat di Indonesia yang belum mengenal apa itu tanaman gandaria. Paling banyak pun hanya di daerah Jawa Barat, Sulawesi dan Kalimantan. Beberapa peneliti menyebutkan bahwa tanaman gandaria termasuk dalam kategori langka dan perlu dilakukan lebih banyak lagi pembudidayaan dan pelestarian. Dalam IUCN pun, status tanaman ini belum terdaftar, sehingga masih harus lebih banyak dilakukan penelitian ini.
Oleh karena gandaria memiliki banyak manfaat untuk masyarakat, ada baiknya dilakukan pembudidayaan atau pelestarian atau konservasi agar lebih banyak masyarakat yang mengenal tanaman ini dan agar keberadaan tanaman ini tetap terjaga. Action plan yang saya rencanakan untuk tanaman ini adalah sebagai berikut:
DAFTAR PUSTAKA
Rehatta,H. 2005. Potensi dan pengembangan tanaman gandaria (Bouea macro phylla Griffith) di desa Soya Kecamatan Sirimau Kota Ambon. Laporan Hasil Penelitian. Universitas Pattimura, Ambon.
Rifai, M.A., 1992. Bouea macrophylla Griffith. In Coronel, R.E. & Verheij, E.W.M. (Eds.): Plant Resources of South-East Asia. No. 2: Edible fruits and nuts. Prosea Foundation, Bogor, Indonesia. pp. 104-105.
Saleh, M., Mawardi, M., Eddy W. dan D. Hatmoko. 2005. Determinasi Dan Morfologi Buah Eksotis Potensial Di Lahan Rawa. Balai Penelitian Pertanian Lahan Rawa Banjarbaru.
Taihuttu, H.N. 2013. Identifikasi karakteristik lahan tanaman gandaria (Bouea macrophylla Griffith) di desa Hunuth Kecamatan Baguala Kota Ambon. Agrologia 2(1) : 68-72.
informasi yang cukup menarik, saya sendiri sebagai orang jawa barat baru tau jika gandaria ini adalah maskot di jawa barat. menurut anda bagaimana, sekarang iini marak dilakukan penanaman namun banyak pula yang gagal, menurut anda bagaimana cara mengatasinya padahal hal ini adalah salah satu dari action plan anda?
sangat menarik artikel yang anda sajikan.. baru pertama kali saya lihat ada tanaman gandaria ini.. semoga kedepannya akan tetap ada, dan aksi konservasi anda dapat berjalan lancar 🙂
Informasi yang menarik sen
semangat untuk action plannya semoga berhasil dan semoga masyarakat berpartisipasi aktif dalam membudidayakan tanaman tahunan khas maluku ini..
Informasi yang menarik, semoga gandaria ini dapat lebih dikenal oleh masyarakat sehingga buah ini dapat dijaga kelestariannya
bagus isi blognya menambah pengetahuan tentang pohon endemik di pulau maluku yg saya belom pernah kesana, semoga di suatu waktu saya dapat berkunnung ke Maluku dna dapat melihat bahkan mersakan buah gandaria ini. action plannya pun menarik sederhana namun sangat erarti bagi kelestarian pohon gandaria ini, semoga bisa terealisasikan ya.
wah blog yang menarik bagi saya pribadi. Lain halnya dengan agustina, saya sebagai orang jawa barat justru baru menyadari gandaria ini sebagai maskot jawa Barat. hehehe sehingga jujur artikel ini memberikan saya edukasi lebih. namun, saran saya mungkin kamu bisa mulai mensosialisasikan edukasi gandaria ini kebeberapa sekolah khususnya Sekolah Dasar agar sejak dini anak-anak sudah mampu menerapkan tujuan dari yang akan kamu sosialisasikan. semangat shendy..:)
artikel yang bagus, memang kebanyakan orang hanya mengetahui wujud nyata dari suatu spesies hanya melalui gambar atau foto saja, tidak seecara laangsung. Jujur saya juga belum pernah melihat pohon dan buah gandaria secara langung hanya melalui foto di internet, sehingga dengan rencana aksi sosialisasi melalui media sosial merupakan rencana aksi yang sederhana dan sangat membantu. Artikel pengetahuan memang harus terus dikembangkan, semoga kedepannya rencana aksi ini bisa terwujud dan memberi hasil yang lebih baik.. semangat…
pengambilan tema aksi plan yang bagus, aku sendiri sudahsering denger tentang gandaria ini tapi belum pernah liat langsung atau pun ngerasaain buah nya. jadi punya sedikit gambaran setelah kamu kasih informasi ini. di tunggu ya aksi plan mu buat konservasi tumbuhan ini, jangan sampai tumbuhannya menghilang !!