Moviekita

Masuk / tindakan pencegahan ilegal Kashiwazaki Kariwa TEPCO tidak lengkap

　”Apakah begitu mudah untuk masuk ke dalam pembangkit listrik tenaga nuklir?” “Mengapa kesadaran bahwa pengelolaan pembangkit listrik tenaga nuklir itu penting tidak menyebar?” Sesi pengarahan untuk penduduk lokal oleh TEPCO diadakan di aula di Kota Niigata mulai pukul 6 sore pada 12 Februari. Para peserta memberikan kata-kata kasar kepada perwakilan Masaya Tachibana dari TEPCO Niigata Headquarters, yang bertanggung jawab atas koordinasi lokal untuk memulai kembali Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kashiwazaki-Kariwa.

　Permasalahan yang diangkat adalah masalah akses tanpa izin ke ruang kendali pusat yang merupakan jantung dari PLTN. Pada tanggal 20 September 2020, seorang karyawan TEPCO yang kehilangan KTPnya mengeluarkan kartu pegawai lain tanpa izin, dan para penjaga memberikannya sebagaimana mestinya, padahal ia curiga dengan perbedaan dari foto kartu tersebut. .

Satu foto lagi untuk diletakkan di atas altar. 3 Februari. Di sebuah rumah sakit di Kota Minamisoma, Prefektur Fukushima, nenek dari suami Gunung Maya Kadoma (42), Setue Daihisa, meninggal. Saya berusia 93 tahun. Suaminya dan orang tuanya masih hilang, tetapi jenazah Setue sudah kembali. Ketika saya mengganti air bunga, saya secara alami bisa meraih vas di dekat foto suami saya.

　”Mungkin aku tinggal di suatu tempat.” Untuk sementara, saya tidak bisa melepaskan perasaan itu. Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir TEPCO Fukushima Daiichi meledak dan melarikan diri ke pusat evakuasi di Kota Fukushima tanpa mengetahui keselamatan suaminya Takafumi (saat itu berusia 35 tahun). Saya menyelesaikan pemakaman pada musim panas tahun itu, tetapi sulit bagi orang untuk bertanya kepada saya, “Bolehkah saya memelihara dupa?” “Saya tidak ingin berbicara dengan siapa pun.” Saya membuat tembok di hati saya dan mengurung diri. Takafumi, yang muncul dalam mimpi, selalu masuk ke dalam mobil dan lewat tanpa ekspresi tanpa menyadarinya …

Menyusul penyebaran infeksi oleh virus korona baru, keadaan darurat kedua diumumkan terutama di wilayah metropolitan Tokyo, dan vaksinasi dengan ekspektasi konvergensi telah dimulai. Kami berdiskusi dengan empat anggota baru “Open Newspaper Committee” yang mulai menjabat pada Januari tahun ini, dengan tema “Corona sickness and journalism” tentang isu-isu yang telah terungkap dalam serangkaian laporan selama setahun. [Moderator adalah Takuji Shibuya, Sekretaris Jenderal Komite Surat Kabar Terbuka, Foto Kota Yoshida] (diadakan secara online pada 16 Februari. Makalah ini didasarkan pada versi final dari kantor pusat Tokyo)