Kerajaan : Plantae
Filum : Tracheophyta
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Malvales
Famili : Dipterocarpaceae
Genus : Vatica
Spesies : Vatica bantamensis
Kokoleceran (Vatica bantamensis) merupakan flora identitas provinsi Banten yang keberadaannya sangat misterius yang batangnya banyak dimanfaatkan sebagai bahan bangunan dan pembuatan kapal. Karena kokoleceran ini merupakan flora identitas provinsi Banten, maka ia dijadikan sebagai maskot dari kota ini.
Kokoleceran merupakan pohon yang mampu mencapai tinggi hingga 30 m dan pada bagian batang yang muda memiliki bulu-bulu halus dan lebat. Daun kokoleceran menjorong atau melanset, dengan tangkai daun yang panjangnya mencapai 2,2 cm. Perbungaannya malai dan terdapat di ujung daun atau di ketiak, daun dan panjang bunganya mencapai 7 cm. Buah tanaman endemik ini agak bulat dan mempunyai tangkai yang pendek sekitar 5 mm panjangnya. Pada buahnya terdapat biji yang berdiameter mencapai 1 cm. Cara perkembangbiakan pohon Kokoleceran adalah dengan biji.
Kokoleceran merupakan salah satu tanaman endemik Banten yang dipercaya hanya terdapat di Taman Nasional Ujung Kulon. Berdasarkan data IUCN, kokoleceran termasuk dalam status “Endangered” (Terancam Punah) sejak tahun 1998. Penyebab utama menurunnya populasi dari kokoleceran ini ada 2 yaitu:
Kenapa perubahan iklim berpengaruh? Hal tersebut dikarenakan kokoleceran ini tumbuh di daerah hutan cemara yang dimana kondisinya lembab sedangkan saat ini pemanasan global sedang marak terjadi dan menyebabkan naiknya suhu bumi.
Berkembangnya kehidupan manusia tidak luput dari yang namanya makanan. Untuk membuat atau memproduksi makanan itulah manusia harus menanam atau berkebun agar dapat memenuhi kebutuhannya. Selain itu, tingkat kepadatan manusia di bumi juga semakin meningkat sehingga membutuhkan wilayah yang lebih luas.
Bukan hanya hewan saja yang perlu dilestarikan, namun tumbuhan juga perlu apalagi kokoleceran ini. Meskipun belum ada konservasi atau bahkan peraturan dari pemerintah, masyarakat sekitar harus ikut serta dalam pelestarian tanaman ini. Jika bukan kita, maka siapa lagi? Apakah kalian mau anak cucu kalian nanti hanya melihat tanaman atau hewan yang terancam punah ini dari gambar?
Semangat konservasi demi masa depan yang lebih baik!